1. Definisi Sistem Informasi Akuntansi Menurut Referensi 3 Buku :
“ Sistem Informasi Akuntansi adalah sekumpulan
sumber dana dan daya (resources), seperti orang dan peralatan yang dirancang
untuk mentransformasi data keuangan dan data lainnya menjadi informasi.
Informasi ini dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan yang sangat
beragam (Bornar & Hopwood, 2010). Bila dilihat dari perspektif sejarah , Sistem
Informasi Akuntansi (yang berbasis teknologi informasi) merupakan pengembangan
lebih lanjut dari Sistem Akuntasi (SA) yang berbasis manual terutama untuk
mengakomodasi mengintegrasikan disiplin akuntansi dengan teknologi informasi,
komunikasi dan komputer yang berkembang cepat”. Penerbit : Mitra Wacana Media
(“Sistem Informasi Akuntansi” karya Drs. I Cenik Ardana, M.M., Ak., CA. &
Hendro Lukman, S.E., M.M., Ak., CPMA., CA., CPA (Aust).
“Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah system
yang memproses data dari transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat
untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis” Penerbit : UPP STIM YKPN (“Sistem Informasi Akuntansi” Edisi ke
empat karya Dr.Krismiaji,
M.Sc.,Ak.,CA.”)
“Sistem Informasi Akuntansi adalah penyusunan atau
pembuatan sistem yang kompleks bagi kebanyakan perusahaan dengan beberapa
prinsip dasar yaitu keseimbangan manfaat dan biaya, laporan yang efektif, dapat
menyesuaikan dengan kebutuhan masa yang akan datang dan pengendalian internal
yang memadai sesuai dengan tahap analisis system, tahap perancangan system dan
tahap implementasi system pada perusahaan”. Penerbit : Lembaga penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, (Seri departemen akuntansi FEUI “Pengantar Akuntansi” Edisi ke empat karya Firdaus A. Dunia).
2. Peran
Sistem Informasi Akuntansi Dalam Rantai Nilai (VALUE CHAIN)
Pada umumnya organisasi bertujuan menyediakan nilai
untuk pelanggan. Hal tsb membutuhkan pelaksanaan berbagai kegiatan yang
berbeda-beda, dan dapat dikonseptualisasikan dalam bentuk rantai nilai (value
chain). Rantai nilai organisasi terdiri dari lima aktivitas utama (primary
activities) yang secara langsung memberikan nilai kepada para pelanggannya,
yaitu:
1. Inbound logistics
terdiri dari penerimaan, penyimpanan, dan distribusi bahan-bahan masukan yang
digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan produk dan jasa yang dijualnya.
2. Operasi (operations)
adalah aktivitas-aktivitas yang mengubah masukan menjadi jasa atau produk yang
sudah jadi.
3. Outbond logistics
adalah aktivitas-aktivitas yang melibatkan distribusi produk yang sudah jadi ke
para pelanggan.
4. Pemasaran dan
penjualan mengarah pada aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan membantu
para pelanggan untuk membeli jasa atau produk yang dihasilkan organisasi.
5. Pelayanan (service)
memberikan dukungan pelayanan purna jual kepada para pelanggan. Organisasi juga
melaksanakan berbagai aktivitas pendukung (support activities) yang
memungkinkan kelima aktivitas utama tersebut dilaksanakan secara efisien dan
efektif.
Aktivitas-aktivitas pendukung tersebut dapat
dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu:
1. Infrastruktur
perusahaan mengarah pada aktivitas-aktivitas akuntansi, keuangan, hukum, dan
administrasi umum yang penting bagi sebuah organisasi untuk beroperasi. SIA
adalah bagian dari infrastruktur perusahaan.
2. Sumber daya manusia
melibatkan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan perekrutan,
pengontrakan, pelatihan, dan pemberian kompensasi dan keuntungan bagi pegawai.
3. Teknologi merupakan
aktivitas yang meningkatkan produk atau jasa. Contoh: penelitian dan
pengembangan, investasi dalam teknologi informasi yang baru, pengembangan
Website, dan desain produk.
4. Pembelian
(purchasing) termasuk seluruh aktivitas yang melibatkan perolehan bahan mentah,
suplai, mesin, dan bangunan yang digunakan untuk melaksanakan
aktivitas-aktivitas utama.
3. Pengertian
E-Business Secara Garis Besar :
E-Business adalah kegiatan transaksi , jual beli ,
bisnis yang dilakukan secara otomatis melalui kegiatan elektronik/internet , dan
juga perusahaan dapat berhubungan langsung dengan customernya , rekan bisnis
ataupun supplier. E-business juga bisa berupa iklan , mengajak seseorang untuk
membeli produk kita . tanpa E-business , E-commerce hanyalah burung tanpa
sayap. Salah satu fungsi nya adalah untuk mensupport bagian dari marketing ,
produksi , accounting , finance dan HRM. Lebih tepatnya perusahaan
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi oleh organisasi,
individu, atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan dan mengelola proses
bisnis utama sehingga dapat memberikan keuntungan.
4. Model
- model E-Business :
-B2C (Business to Consumers)
-B2B (Business to Business)
-Consumer To Consumer (C2C)
- Pengertian B2B : Merupakan sistem komunikasi bisnis antar pelaku
bisnis atau transaksi secara elektronik antar perusahaan yang dilakukan secara
rutin dan dalam kapasitas produk yang besar
-Pertukaran informasi yang dilakukan antar pembisnis
tersebut atas dasar kebutuhan & kepercayaan.
-Pertukaran Informasi yang dilakukan dengan format
yang sudah disepakati dan Service sistem yang digunakan antar kedua pembisnis
juga menggunakan standard yang sama.
-Salah satu pelaku bisnis tidak harus menunggu rekan
bisnisnya untuk mengirimkan datanya.
-Sarana yang digunakan EDI (Electronic Data
Interchange )
-Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer,
dengan model ini antar pelaku bisnis lebih mudah untuk mendistribusikan
informasi yang dimilikinya
- Pengertian B2C : Merupakan sistem komunikasi bisnis antar pelaku
bisnis dengan konsumen untuk memenuhi kebutuhan tertentu pada saat tertentu.
-Informasi disebarkan secar umum.
-Pelayanan yang diberikan bersifat umum sehingga
banyak digunakan oleh banyak orang.
-Pelayanan yang diberikan berdasarkan permintaan.
Konsumen melakukan permintaan, maka pelaku usaha harus cepat dan siap merespon
permintaan konsumen tersebut.
-Pendekatan yang dilakukan adalah Client Server,
dimana Konsumen berada pada sisi Client, dengan menggunakan Web Broses untuk
mengaksesnya, dan Pelaku Usaha berada pada sisi Server.
- Pengertian C2C : Merupakan sistem komunikasi dan transaksi bisnis
antar konsumen untuk memenuhi kebutuhan tertentu pada saat tertentu.
-Pada lingkup konsumen ke konsumen bersifat khusus
karena transaksi yang dilakukan hanya antar konsumen saja, seperti Lelang
Barang.
-Internet dijadikan sebagai sarana tukar menukar
informasi tentang produk, harga, kualitas dan pelayanannya.
-Konsumen juga membentuk komunitas pengguna atau
penggemar suatu produk. Sehingga jika ada ketidak puasan suatu produk, maka
akan segera tersebar luas melalui komunitas tersebut.
5. Pengaruh-Pengaruh
E-Business Atas Proses Bisnis
Pembeli dan Inbound Logistic. Internet dapat
meningkatkan aktifitas pembeli dengan cara mempermudah perusahaan
mengidentifikasi calon pemasok dan membandingkan harga. Data mengenai pembelian
yang dilakukan sub unit organisasi yang berbeda dapat disentralisasikan,
sehingga memungkinkan organisasi untuk menetapkan pembelian total diseluruh
dunia atas berbagai produk.
Operasi internal, sumber daya manusia, dan
infrastuktur. Teknologi komunikasi tingkat lanjut dapat secara signifikan
meningkatkan effisiensi operasi internal. Peningkatan akses ke informasi juga
dapat secara signifikan meningkatkan perencanaan. Pada sumber daya manusia, aktifitas
ini mendukung untuk effisiensi dan efektifitas dalam aktifitas utama.
Outbound Logistic. Akses yang tepat waktu dan akurat
atas informasi rinci tentang pengiriman memungkinkan penjual mengurangi biaya
tranportasi melalui cara pengiriman gabungan ke para pelanggan yang dekat
lokasinya satu dengan yang lainnya. Informasi yang lebih tepat waktu tentang
penjualan dapat membantu pabrik mengoptimalkan jumlah persediaan yang
ditanggungnya.
Penjualan dan Pemasaran. Perusahaan dapat
menciptakan katalog elektronik di Website mereka untuk mengotomatisasikan input
pesanan penjualan. Kemampuan ini tidak hanya memungkinkan para pelanggan
menyampaikan pesanan saat mereka menginginkannya, tetapi juga dapat secara
signifikan mengurangi jumlah staf dengan cara meniadakan telepon,
surat-menyurat atau pengiriman faks.
Pelayanan dan dukungan Purnajual. E-business dapat
secara signifikan meningkatkan kualitas dukungan purnajual ke para pelanggan.
6. Faktor-Faktor
yang menentukan keberhasilan E-business
E-business dan strategi organisasi. Nilai strategis
untuk melakukan implementasu e-business tergantung pada tingkat sejauh mana
proses tersebut dapat membantu organisasi mengimplementasikan dan mencapai
strategi keseluruhan. Berikut ini merupakan factor- factor yang perlu
diperhatikan dalam meraih sukses E-bisnis:
· -Customer Service
· - Price
· -Quality
· - Fulfillment Time
· - Agility
· -Time to Market
· -Market Reach
Dalam mengimplementasikan konsep E-bisnis, terlihat
jelas bahwa meraih keunggulan kompetitif (competitive advantage) jauh lebih
mudah dibandingkan mempertahankannya. Secara teoritis hal tersebut dapat
dijelaskan karena adanya karakteristik sebagai berikut:
Pada level operasional, yang terjadi dalam E-bisnis
adalah restrukturisasi dan redistribusi dari bit-bit digital (digital
management), sehingga mudah sekali bagi perusahaan untuk meniru model bisnis
dari perusahaan lain yang telah sukses;
Berbeda dengan bisnis konvensional dimana biasanya
sebuah kantor beroperasi 8 jam sehari, di dalam E-bisnis (internet), perusahaan
harus mampu melayani pelanggan selama 7 hari seminggu dan 24 jam sehari, karena
jika tidak maka dengan mudah kompetitor akan mudah menyaingi perusahaan
terkait;
Berjuta-juta individu (pelanggan) dapat berinteraksi
dengan berjuta-juta perusahaan yang terkoneksi di internet, sehingga sangat
mudah bagi mereka untuk pindah-pindah perusahaan dengan biaya yang sangat murah
(rendahnya switching cost);
Fenomena jejaring (internetworking) memaksa
perusahaan untuk bekerja sama dengan berbagai mitra bisnis untuk dapat
menawarkan produk atau jasa secara kompetitif, sehingga kontrol kualitas,
harga, dan kecepatan penciptaan sebuah produk atau jasa kerap sangat ditentukan
oleh faktor-faktor luar yang tidak berada di dalam kontrol perusahaan; dan
Mekanisme perdagangan terbuka dan pasar bebas (serta
teori perfect competition) secara tidak langsung telah terjadi di dunia
internet, sehingga seluruh dampak atau dalil-dalil sehubungan dengan kondisi
market semacam itu berlaku terjadi di dunia maya.
7. Infrastruktur
untuk membangun E-bisnis
Kemajuan teknologi komunikasi dan jaringan, terutama
internet, menyediakan inrastruktur yang dibutuhkan untuk e-business. Bagian ini
memberikan pengantar atas gambaran umum konsep jaringan dan mendiskusikan
isu-isu strategis yang berkaitan dengan metode-metode alternatif yang dapat
dipergunakan organisasi dalam mengimplementasikan e-business.
Jenis-jenis Jaringan
Jaringan telekomunikasi dibanyak perusahaan
dipergunakan untuk melakukan e-commers dan mengelola operasi internal yang
terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
1. Local Area Network
(LAN)
2. Wide Area Network
(WAN)
3. Value-added Network
dan
4. Internet
Software Komunikasi
Software komunikasi mengelola aliran data melalui
suatu jaringan. Software komunikasi didesain untuk bekerja dengan berbagai
jenis peraturan dan prosedur untuk pertukaran data.
Software ini melaksanakan fungsi-fungsi sebagai
berikut:
·
Pengendalian akses : Software ini
berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan antar-berbagai peralatan;
secara otomatis memutar dan menjawab telepon; membatasi akses hanya pada para
pemakai yang berwenang; serta membuat parameter seperti: kecepatan, mode, dan
arah pengiriman.
·
Pengelolaan jaringan : Pada software ini
berfungsi untuk mengumpulkan data untuk memeriksa kesiapan peralatan jaringan
untuk mengirim atau menerima data; membuat aturan antri untuk masukan dan
keluaran; menetapkan prioritas dalam sistem,mengirimkan pesan; dan mencatat
aktivita, penggunaan, dan kesalahan dalam jaringan.
·
Pengiriman data dan file : Software ini
berfungsi untuk mengontrol pengiriman data, file dan pesan-pesan diantara
berbagai peralatan.
·
Pendeteksi dan pengendalian atas
kesalahan : Software ini berfungsi untuk memastikan bahwa data yang dikirim
benar-benar merupakan data yang diterima.
·
Keamanan data : Software ini berfungsi
untuk melindungi data selama pengiriman dari akses pihak yang tidak berwenang.